Serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang telah menyebabkan penghindaran terhadap Laut Merah bagian selatan oleh armada dagang yang mengangkut segala sesuatu mulai dari barang-barang manufaktur hingga biji-bijian, minyak, dan gas.
Pemerintah AS telah berusaha untuk menghalangi serangan-serangan tersebut, sementara pasukan Houthi Yaman berjanji untuk melanjutkan serangan. Biaya tambahan dan keterlambatan ini menimbulkan risiko bagi ekonomi global, pada saat inflasi tampaknya sedang melandai.
Area yang dimaksud adalah jalur laut yang tidak dapat dihindari oleh kapal mana pun yang ingin mengakses Terusan Suez Mesir, yang mempersingkat perjalanan antara Asia dan Eropa. Menghindarinya berarti mereka harus berlayar ribuan mil lebih jauh mengelilingi Afrika.
Sejak awal pekan ini, perusahaan pengiriman barang global telah mengalihkan arah kapal untuk menghindari ancaman tersebut. Hal ini memperpanjang waktu perjalanan untuk kapal dagang dan tanker energi. Lalu lintas tanker telah turun tajam melalui Selat Bab al-Mandab yang krusial.
Sebuah kapal tanker minyak yang disewa oleh Equinor ASA dari Norwegia yang berhenti di Laut Merah enam hari yang lalu telah memutar balik dan sekarang berlayar kembali menuju Terusan Suez.
Pemetaan ulang di sekitar Terusan Suez juga datang saat jalur perdagangan global penting lainnya, yaitu Terusan Panama, terancam akibat berkurangnya lalu lintas sebagai hasil dari kekeringan yang membatasi pasokan air di terusan tersebut.
(bbn)