Hilirisasi atau proses pengolahan merupakan salah satu program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Beberapa sektor yang menjadi fokus hilirisasi adalah migas, pertambangan, pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Mengutip catatan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, realisasi investasi di bidang hilirisasi pada kuartal III-2023 adalah Rp 116,6 triliun. Terdiri dari mineral Rp 64,7 triliun, kehutanan Rp 17,5 triliun, migas Rp 14,9 triliun, pertanian Rp 13,7 triliun, dan ekosistem kendaraan listrik Rp 3,8 triliun.
Untuk mineral sendiri, terdiri dari smelter nikel Rp 41,3 triliun, tembaga Rp 18,8 triliun, dan bauksit Rp 3,6 triliun.
Pertambahan nilai dari hilirisasi disebut mampu mendongkrak nilai ekspor Indonesia. Misalnya untuk nikel, yang masuk di HS 75 (nikel dan barang daripadanya).
Sepanjang Januari-September, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor HS 75 sebesar US$ 65,38 juta. Naik lebih dari 4 kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2015, sebelum kebijakan hilirisasi diterapkan.
(aji)