Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN membuka peluang kolaborasi sejalan dengan penemuan cadangan gas di South Andaman oleh Mubadala Energy.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Rosa Permata Sari mengatakan, temuan besar cadangan gas tersebut akan berdampak positif terhadap sektor hilir minyak dan gas (migas) yang telah terbukti memiliki peran besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

"PGN sebagai pemilik jaringan dan infrastruktur gas bumi terbesar di Indonesia siap berkolaborasi dengan para pelaku usaha hulu migas untuk menyalurkan gas bumi ke berbagai wilayah di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (22/12/2023).

Sebelumnya, Mubadala Energy yang tergabung dalam kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menemukan cadangan gas bumi dari Eksplorasi Layaran-1 South Andaman. Cadangan gas bumi dari blok yang dilelang pada 2018 lalu ini mencapai lebih dari 6 TCF (trillion feet cubic).

Sebelumnya ENI, perusahaan migas asal Italia, juga menyatakan adanya penemuan cadangan gas dari sumur eksplorasi Geng North-1 di Blok North Ganal sebesar 5 TCF dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 Mbbls. Blok migas ini Berlokasi sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur, Indonesia. 

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menyatakan bahwa penemuan besar di South Andaman dan Geng North-1 menjadi kado yang indah menjelang tutup tahun 2023. 

"Untuk pertama kalinya Indonesia mendapatkan dua kali penemuan besar dunia (giant discovery) dalam tahun yang sama di 2023”, kata Dwi dalam penjelasan resmi (20/12/2023).

Penemuan gas dengan potensi besar yang terjadi secara beruntun di tahun 2023 ini diharapkan akan meningkatkan daya saing industri hulu migas Indonesia dan mendorong peningkatan investasi hulu migas di masa mendatang. 

“Kami optimistis, perusahaan migas global, International Oil Company (IOC) akan kembali menempatkan Indonesia sebagai portofolio investasinya. Giant discovery secara beruntun mudah-mudahan menjadi game changer industri hulu migas nasional,” lanjut Dwi.

Kesiapan PGN untuk mengoptimalkan hilirisasi usai temuan cadangan gas itu berangkat dari perusahaan yang telah lebih dulu memperluas portofolio di sektor gas bumi dengan lebih aktif masuk ke bisnis LNG. Salah satu strategi yang dilakukan perseroan adalah merevitalisasi kilang LNG Arun yang berada di Kota Lhokseumawe menjadi LNG Receiving and Hub Terminal berkelas dunia.

Saat ini PT Arun NGL memiliki 6 LNG train dengan kapasitas 12.5 MTPA, LPG ekstraksi dengan kapasitas 1.4 MTPA, condensat facility dengan kapasitas 20.000 bpd, 2 LNG jetty, 5 LNG tank dengan kapasitas 636.000 m3, 4 LPG tank dengan kapasitas 302.000 m3, 4 kondensat tanks dengan kapasitas 2.12 juta bbl serta satu LPG jetty.

“Pengembangan kilang LNG Arun menjadi LNG receiving dan hub terminal adalah strategi jangka panjang PGN untuk memastikan pasokan gas bumi, baik dalam bentuk gas pipa maupun LNG akan tersedia bagi pasar. PGN menyadari bahwa ke depan, LNG akan menjadi aset strategis mengingat sumber gas bumi lebih banyak berada di kawasan Timur Indonesia,” imbuh Rosa.

(mfd/dhf)

No more pages