Bloomberg Technoz, Jakarta - Solstis merupakan sebuah fenomena yang terjadi pada bulan ini dan kerap disebut dengan Solstice, yaitu sinyal musim dingin di belahan planet Bumi utara mulai terjadi. Apakah dan bagaimana dampak Solstis bagi umat manusia secara lebih jelas?

Solstis disebabkan oleh sumbu rotasi Bumi yang miring 23,44 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika. Saat Bumi berotasi yang pada waktu yang bersamaan juga mengorbit matahari — terkadang kutub utara dan belahan bumi utara condong ke matahari, sementara kutub selatan dan belahan bumi selatan menjauhi matahari.

Peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran mengatakan solstis sendiri berasal dari bahasa latin Solstitium. Terbagi dalam kata Sol yang bermakna matahari dan Stitium yang merupakan bentuk kerja dari Sistere, berarti tempat berhenti atau berbalik.

“Sehingga, solstis dapat disepadankan dengan titik balik matahari,” jelas Andi dikutip, Jumat (22/12/2023).

Lebih jauh ia menjelaskan, saat fenomena solstis terjadi dimana matahari melintas garis balik utara atau garis balik selatan, bisa juga diartikan sebagai gerakan semu harian matahari. Fenomena itu terjadi dua kali dalam satu tahun, biasanya pada bulan Juni dan bulan Desember.