Dikutip dari Reuters, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan rancangan draf merupakan "resolusi yang bisa didukung". Akan tetapi, dia tidak secara spesifik mengatakan AS akan menolak, mendukung, atau abstain dalam pemungutan suara terkait resolusi tersebut.
Poin yang menjadi hambatan bagi AS untuk mendukung resolusi tersebut adalah usulan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang membentuk mekanisme pemantauan di Gaza.
"Secara eksklusif memantau semua pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza yang diberikan melalui jalur darat, laut, dan udara [dari negara yang tidak berperang]," demikian usulan dari Guterres.
Keputusan DK PBB untuk kembali menunda pemungutan suara terkait nasib Gaza menjadi sorotan di tengah korban sipil yang terus bertambah karena serangan Israel. Menurut keterangan Menteri Kesehatan wilayah Gaza, korban tewas sudah mencapai angka 20.000 di mana 8.000 jiwa merupakan anak-anak sementara 6.200 jiwa merupakan korban perempuan.
(red)