Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) diprediksi akan menurunkan bunga acuan BI rate sebanyak 75 basis poin (bps) pada tahun 2024 menjadi ke kisaran 5,25%, menurut prediksi analis yang dikeluarkan setelah pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI kemarin.

BI dinilai akan mengubah posisinya menjadi lebih 'dovish' seiring dengan penguatan rupiah yang stabil dan kenaikan posisi cadangan devisa dua bulan terakhir.

"Keputusan The Fed meningkatkan proyeksi penurunan bunga 2024 menjadi 75 bps akan mempengaruhi posisi kebijakan moneter BI. Dengan menimbang euforia dovish pivot yang tengah berlangsung di pasar global, kami prediksi BI akan pangkas bunga 75 bps jadi 5,25% pada 2024 dengan asumsi The Fed akan mulai gunting bunga pada Mei dengan total penurunan 150 bps," kata Lionel Prayadi, Macro Strategist Samuel Sekuritas dalam catatan, dikutip pada Jumat (22/12/2023).

Selain menimbang The Fed, analis juga menyoroti kondisi keseimbangan eksternal Indonesia dengan potensi pelebaran defisit neraca berjalan menjadi -0,9% dari Produk Domestik Bruto pada 2024.

Pelebaran tersebut disebabkan oleh merosotnya ekspor komoditas tahun depan yang kemungkinan dipicu oleh resesi ekonomi di sejumlah negara, seperti Jepang dan berbagai negara di zona Euro. "Menghadapi situasi iytu, BI perlu memperlebar selisih suku bunga acuan (policy rate spread) dengan The Fed dari posisi sekarang 50 bps menjadi 125 bps melalui pemangkasan bunga lebih rendah. Dengan langkah kebijakan tersebut, kami perkirakan rupiah stabil di kisaran Rp15.400-Rp15.600/US$ tahun depan," jelas Lionel.