Tanker LR, yang sering disebut Panamaxes, juga terkena dampak karena harus menghindari Terusan Panama yang permukaan airnya turun ke level terendah sehingga bisa menyebabkan kapal terdampar.
Serangan pasukan Houthi yang didukung Iran di laut merah dalam beberapa minggu terakhir menyebabkan panik di industri pengapalan karena mereka menyerang semua jenis kapal, mulai dari pembawa minyak hingga kapal kontainer. Serangan-serangan itu adalah dampak dari perluasan perang Israel-Hamas di kawasan.
Pasar untuk kapal yang dibangun khusus agar bisa melewati Terusan Suez, dan juga kapal-kapal berkapasitas lebih kecil, meningkat karena banyak kapal tanker yang masih mengarungi lautan di jalur yang lebih jauh sehingga sulit mendapatkan kapal yang belum berlayar.
Sementara itu, super tanker tidak terkena dampak situasi ini karena mereka memang tidak melewati kanal atau jalur potong karena ukurannya yang besar.
Broker perkapalan mengatakan bahwa minggu ini harga carter satu tanker Suezmax untuk membawa minyak dari Irak ke Mediterania naik di atas 90 poin worldscale (sistem terpadu untuk menentukan tarif kapal tanker).
Ini kenaikan tajam dari angka 75-80 pada pemesanan awal minggu. Poin ini merupakan persentase dari satu tarif tetap yang telah disepakati sebelumnya untuk satu rute, dan poin ini cenderung naik turun sesuai dinamika permintaan dan penawaran.
Data dari Baltic Exchange menunjukkan bahwa harga sewa kapal LR dari Timur Tengah ke Eropa Barat Laut juga naik ke tingkat tertinggi sejak Januari.
Pengurangan tajam pada jumlah kapal tanker yang berlayar di Kanal Laut Merah itu menunjukkan bahwa serangan ke kapal-kapal di kawasan tersebut sudah mengganggu alur perdagangan.
Hingga minggu ini, hanya sekitar 30 kapal tanker, termasuk pembawa minyak mentah dan bahan bakar, yang masuk ke Selat Bab a-Mandab yang terletak di ujung selatan laut Merah.
Ini menunjukan terjadi penurunan 40% dari rata-rata harian di tiga minggu sebelumnya.
(bbn)