Perwakilan Tokopedia mengatakan bahwa proses transisi masih berlangsung. Perusahaan mengutamakan bagaimana integrasi sistem tidak mengganggu kenyamanan pengguna. Imbasnya pada layanan TikTok Shop, seluruh prosesnya tidak link out atau berpindah aplikasi.
Seluruh proses yang menjadi target Tokopedia ataupun TikTok Shop adalah penyelesaian transaksi secara seamless, sebagaimana disampaikan perseroan bahwa, “kemitraan strategis ini akan diawali dengan periode uji coba yang dilaksanakan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian serta lembaga terkait.”
Pada 12.12 menjadi sejarah baru TikTok Shop kembali ke pasar dengan ekonomi digital paling besar di Asia Tenggara dengan menggandeng mitra lokal, di mana TikTok akan memiliki pengendalian atas PT Tokopedia usai ‘deal’ investasi US$1,5 miliar sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.
Alhasil, fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. Namun menurut Staf Khusus MenKopUKM Fiki Satari ini belum terjadi secara ideal.
“Kalau bicara adalah platform kolaborasi TikTok, Tokopedia, harusnya platform di Tokopedia karena yang sudah punya izin PPMSE Tokopedia,” ujar Fiki.
“Temuan (indikasi pelanggaran) di TikTok bukan Tokopedia. Betul platform sudah warna hijau, ada tulisan Tokopedia, tapi ada di platform TikTok, jadi menunggu keterangan resmi TikTok.”
(wep)
