Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indonesia dipandang punya posisi kuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Target 6-7% bukan hal yang mustahil, dengan sejumlah syarat.

Hal tersebut dikemukakan oleh Profesor Tetsuya Watanabe, President of Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dalam acara Outlook Perekonomian 2024 di Jakarta, Jumat (22/12/2023). 

"Indonesia dalam posisi yang bagus. Dengan meningkatkan daya saing manufaktur dan produktivitas, ini bisa membantu ekonomi mencapai pertumbuhan 6,7%. Selain manufaktur, bisa juga meningkatkan ekspor," terang Watanabe.

Indonesia, lanjut Watabane, juga memiliki ruang untuk mengembangkan sektor teknologi. Baik itu kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud computing), dan teknologi big data.

"Indonesia juga punya pasar online yang tumbuh pesat. Riset kami memperkirakan pasar e-commmerce akan terus tumbuh sampai 25% per tahun pada 2021-2025," kata Watanabe.

Bukan hanya pasar, tambah Watanabe, Indonesia juga membuktikan diri sebagai negara yang kondusif dalam pengembangan perusahaan rintisan (startup). "Bahkan saat ini sudah melampaui Singapura," ujarnya.

Berbagai potensi tersebut, menurut Watanabe, bisa dicapai dengan modal tingginya populasi usia muda dan literasi. Anak-anak muda yang terdidik akan menjadi aset dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia.

"Tantanga penting bagi Indonesia juga adalah transisi energi. Bagaimana mengintegrasikan keberlanjutan untuk memastikan inovasi ini menjadi sustainabel. Jika inovasi dan keberlanjutan bisa tumbuh bersama, maka Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi dan target net zero," papar Watanabe.

(aji)

No more pages