Logo Bloomberg Technoz

Perbankan Didorong Semakin Giat Garap Kredit Kendaraan Listrik

Pramesti Regita Cindy
22 December 2023 08:56

Mobil listrik Citroen EC3 dipamerkan dalam ajang GIIAS di ICE BSD City, Kamis (10/8/2023). (Bloomberg Tehcnoz/ Andrean Kristianto
Mobil listrik Citroen EC3 dipamerkan dalam ajang GIIAS di ICE BSD City, Kamis (10/8/2023). (Bloomberg Tehcnoz/ Andrean Kristianto

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah akan terus mendorong industri kendaraan listrik (electrice vehicles/EV) dari sisi hulu hingga hilir, termasuk mendorong sektor perbankan untuk lebih giat menggarap pembiayaan pembelian kendaraan listrik.

"Untuk sektor EV, kita sedang membangun tiga ekosistem di mana ketiganya membutuhkan pendanaan besar. Termasuk di sini adalah menciptakan permintaan [demand side] untuk meningkatkan akselerasi ke EV baik mobil atau motor, termasuk pembiayaan dari sisi konsumen," kata Kartiko Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN dalam acara seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Jakarta, Jumat pagi (22/12/2023).

Sejauh ini di perbankan masih ada beberapa kendala terkait pembiayaan kendaraan listrik. Di antaranya, kesiapan sumber daya manusia di bank dalam menganalisis risiko kredit kendaraan listrik. Juga, belum cukup besarnya ketertarikan masyarakat dalam memilih EV sebagai kendaraan pertama.

Bank Indonesia sebelumnya telah memberikan insentif bagi bank yang menyalurkan kredit hijau, termasuk di sini adalah kredit kendaraan listrik. 

Sementara di sisi hulu, pemerintah bahkan telah membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) pada perusahaan mobil listrik atau electric vehicle (EV) yang berinvestasi di Indonesia dalam melakukan impor mobil utuh atau completey built up (CBU), melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79/2023 tentang perubahaan atas Perpres Nomor 55/2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) untuk Transportasi Jalan.