Sepanjang 2022 Adhi Karya mendatangkan kontrak baru diantaranya; PT Jasamarga Jogja Bawen Rp 778 miliar, PT Pertamina Hulu Rokan Rp 288 miliar, PT Kilang Pertamina International Rp 102 miliar, PT Freeport Indonesia Rp 56 miliar, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Rp 29 miliar, dan PT Angkasa Pura II (Persero) Rp 25 miliar.
Aset Adhi Karya tercatat stagnan pada posisi Rp 39,9 triliun. Pos kas dan setara kas naik 37% menjadi Rp 4,33 triliun. Ekuitas meningkat 56,9% menjadi Rp 8,8 triliun, dengan total liabilitas mencapai Rp 31,16 triliun.
Pemegang Saham Pengendali Adhi Karya adalah Negara Republik Indonesia dengan kepemilikan sejumlah 5,4 miliar saham, atau 64,33% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sementara itu, untuk publik sebesar 2,9 miliar saham (35,7%).
Harga saham ADHI pada perdagangan Jumat (3/3/2023) berada pada level Rp 452/saham atau tercatat naik 0,44% dibandingkan posisi sebelumnya. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 3,8 triliun.
(wep)