Data ini seakan memberi konfirmasi bahwa ekonomi AS mulai ‘mendingin’. Ini membuat kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Federal Reserve bisa lebih cepat.
“Harga emas akan bertahan di kisaran US$ 2.000/ons. Ekspektasi pasar terhadap arah suku bunga akan menjaga harga emas di level tinggi,” tegas David Meger, Director of Metal Trading di High Ridge Futures, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,37. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset berada di posisi bullish.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 100. Sudah maksimal, sudah mentok, sudah jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, kemungkinan penurunan harga emas menjadi terbuka. Target support terdekat ada di US$ 2.034/ons. Penembusan di titik ini bisa membuat harga turun lebih lanjut ke US$ 2.025/ons.
Target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 1.958/ons.
Sementara target resisten terdekat ada di US$ 2.044/ons. Jika tertembus, maka harga emas bisa naik lagi menuju US$ 2.062/ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di US$ 2.091/ons.
(aji)