Peter Laca, Deana Kjuka dan Andrea Dudik - Bloomberg News

Bloomberg, Republik Ceko menyatakan hari Sabtu sebagai hari berkabung nasional setelah penembakan terburuk dalam sejarah negara itu menewaskan setidaknya 15 orang di Universitas Charles Praha.

Para pejabat mengatakan tidak ada bukti bahwa penembak, seorang mahasiswa berusia 24 tahun yang juga tewas dalam aksinya, memiliki kaitan dengan terorisme internasional. Pembantaian di pusat bersejarah Praha pada Kamis tersebut berlangsung sekitar 20 menit, dan membuat negara berpenduduk 11 juta jiwa itu terguncang.

"Kami semua terkejut oleh aksi mengerikan ini," kata Perdana Menteri Petr Fiala setelah pertemuan darurat kabinetnya. "Sulit menemukan kata-kata untuk mengungkapkan kecaman, tetapi juga rasa sakit dan kesedihan yang dirasakan oleh seluruh anggota masyarakat."

Lonceng gereja akan berbunyi di seluruh negeri pada siang hari pukul 12 siag pada 23 Desember untuk menghormati para korban.