Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023.
Prospek Neraca Pembayaran Indonesia 2024
Bank sentral memperkirakan kinerja neraca pembayaran Indonesia akan bergerak positif pada 2024, didukung oleh berlanjutnya aliran masuk modal asing sejalan dengan prospek perekonomian domestik yang meningkat.
Perry meyakini defisit transaksi berjalan pada tahun depan akan tetap rendah dalam kisaran defisit 0,1% sampai defisit 0,9% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Kinerja neraca pembayaran Indonesia mendukung tetap terjaganya stabilitas eksternal. Surplus neraca perdagangan berlanjut pada November 2023 sebesar US$2,4 miliar, didukung oleh ekspor komoditas utama Indonesia, seperti batu bara, besi dan baja, serta minyak dan lemak nabati," papar Perry.
Selain itu, aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio ke pasar keuangan domestik terus berlanjut. Terbukti pada kuartal IV 2023 hingga 19 Desember 2023, terdapat aliran modal masuk sebesar US$5,1 miliar. Posisi cadangan devisa Indonesia akhir November 2023 naik menjadi US$138,1 miliar, setara pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Neraca pembayaran Indonesia 2023 secara keseluruhan diprakirakan tetap sehat dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB," ujar Perry.
(lav)