Bloomberg Technoz, Jakarta - Laba tahun berjalan 2022 PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) tercatat sebesar Rp11,46 miliar, dari posisi sebelumnya yang merugi Rp3 triliun. Hasil laba bersih berbanding terbalik dengan pencapaian kredit yang justru melemah.

Berdasarkan keterangan Direktur Bank Raya Indonesia Akhmad Fazri, akumulasi kredit tahun lalu berjumlah Rp7,7 triliun atau menurun 33%. Pencapaian ini, kata Akhmad, disebabkan oleh penataan kembali portofolio bisnis Bank Raya Indonesia. Perseroan akan fokus pada pengembangan bisnis digital dan tidak lagi ekspansi pada kredit legacy.

Pertumbuhan kredit yang negatif membuat total aset anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini turun 17,6% menjadi Rp13,8 triliun. 

Rasio non-performing loan (NPL) gross tercatat mengalami penurunan dari 3,98% di Desember 2021 menjadi 2,9%. Sementara itu, NPL net naik menjadi 0,54% dari 0,04%.

Dana pihak ketiga bank yang dulu BRI Agroniaga ini turun 27,2% menjadi Rp9,8 triliun sepanjang 2022. Hal ini menjadikan saldo liabilitas AGRO minus 27,06% ke posisi Rp10,5 triliun. Sementara salo ekuitas naik 37,9% menjadi Rp3,3 triliun.