"Segmen 4-5 kesempatan bagi masing-masing cawapres bertanya ke cawapres lain. Dan cawapres yang ditanya menjawab dan saling merespons. Segmen ke-enam penutup atau closing statement."
Jika debat sebelumya dimulai oleh capres nomor urut 1, maka pada debat kali ini penyampaian visi misi dan program akan dimulai dari cawapres nomor urut 2 yakni Gibran Rakabuming Raka.
"Jadi, dimulainya debat capres atau cawapres nomor urut sekian disesuaikan dengan debat babak pertama kemarin. Kesempatan pertama dibuka capres nomor urut 1 dan debat kedua debat cawapres akan dimulai dengan visi misi program nomor urut 2," kata Hasyim.
Lebih lanjut yang membedakan dengan debat ini adalah adanya podium bagi cawapres untuk berbicara, dan diperbolehkannya penggunaan alat tulis sebagai alat bantu. Namun tidak diperbolehkan untuk membawa alat elektronik seperti tab dan pointers.
"Mulai debat kedua hingga terakhir disiapkan podium. Dan diperbolehkan untuk alat tulis dan kertas. Jadi alat bantu yang diperbolehkan hanya pulpen dan kertas," jelas Hasyim.
Sementara untuk jatah undangan pun masih sebanyak 75 orang dari masing-masing timses capres-cawapres, di luar dari undangan untuk ketua umum dan sekjen partai maupun paslon.
Ketiga cawapres ini akan berdebat dengan tema ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Acara debat ini akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center atau JCC pukul 19.00 WIB dengan dipandu oleh moderator Alvito Deannova dan Liviana Cherlisa.
Sedangkan sebelas panelis yang ditetapkan oleh KPU untuk menyusun pertanyaan bagi para cawapres yakni:
1. Alamsyah Saragih (Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020)
2. Adhitya Wardhono (Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember)
3. Agustinus Prasetyantoko (Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Atmajaya 2015-2023)
4. Fausan Ali Rasyid (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
5. Hendri Saparini (Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia)
6. Hyronimus Rowa (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi IPDN)
7. Poppy Ismalina (Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM)
8. Retno Agustina Ekaputri (Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025)
9. Suharnomo (Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro)
10. Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta)
11. Yose Rizal Damuri (Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS).
(ezr)