Kedua, kerja sama energi. Indonesia dan Aljazair adalah mitra yang erat untuk kerja sama energi. Kedua Menlu menyambut baik penandatanganan MoU terkait Energi dan Pertambangan yang baru saja dilakukan.
“MoU ini diharapkan akan memperkuat kerja sama G2G serta mempromosikan kerja sama dan investasi B2B pada bidang energi," ujar Retno.
Pertamina telah menjadi mitra pengembangan sektor Migas Aljazair. Komitmen ini juga diwujudkan dengan realisasi investasi berkelanjutan. Pertamina berencana untuk kembali lakukan investasi sebesar US$900 juta hingga tahun 2048 pada sektor energi Aljazair, termasuk pada bidang refinery dan dekarbonisasi.
“Indonesia juga mengharapkan untuk memperluas kerja sama ekonomi di luar sektor minyak, termasuk proyek kerja sama bidang listrik, pertambangan, dan energi terbarukan," kata Retno.
Ketiga, mekanisme kerja sama bilateral. Kedua Menlu telah sepakat untuk mengaktifkan kembali mekanisme bilateral, termasuk pertemuan Ministerial Level Joint Commission Meeting dan Senior-Level Official Bilateral Consultation. Indonesia akan menjadi tuan rumah kedua pertemuan ini di Jakarta pada tahun depan.
Keempat, isu regional dan global. Kedua Menlu membahas panjang lebar situasi di Gaza. Indonesia dan Aljazair memiliki posisi yang sama terkait Palestina, yaitu mengutuk terus berlanjutnya kekejaman Israel terhadap warga sipil dan mendorong segera terciptanya gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, dan dimulainya kembali proses perdamaian menuju solusi dua negara berdasarkan parameter internasional yang telah disepakati.
“Kita sepakat untuk terus bekerja sama membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Sebagai anggota tidak tetap DK PBB mendatang, saya juga menyampaikan harapan agar Aljazair terus membawa kepentingan rakyat Palestina di DK PBB," kata Retno.
Terkait kerja sama regional, Retno menyambut baik keinginan Aljazair untuk melakukan aksesi atas Treaty of Amity and Cooperation (TAC) ASEAN.
Selain itu, kedua Menlu sepakat untuk saling mendukung di forum-forum multilateral untuk mempromosikan kepentingan negara berkembang.
Sementara itu, dalam kunjungan kehormatan kepada Presiden Aljazair, Retno membahas kerja sama ekonomi, termasuk pembentukan PTA dan investasi Indonesia di sektor energi Aljazair.
(ros)