Terkait dengan serapan produk biodiesel di dalam negeri sendiri, Paulus menyebut sejauh ini asosiasi tidak menemui hambatan. Pengusaha pun sudah siap untuk mulai menguji coba biodiesel B40 pada tahun depan untuk kendaraan berat, kapal, dan kereta api.
Di lain sisi, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melaporkan pasok CPO Indonesia mulai menurun, berbanding terbalik dengan tingginya konsumsi untuk biodiesel dan menguatnya kinerja ekspor.
Produksi CPO per Oktober menembus 4,52 juta ton atau naik 9,2% dari bulan sebelumnya sebanyak 4,14 juta ton. Palm kernel oil (PKO) juta naik 9,2% dari 0,39 juta ton menjadi 0,43 juta ton pada rentang yang sama.
“Total konsumsi mencapai 2,18 juta ton naik 10,2% dari September sebanyak 1,97 juta ton,” papar Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono dalam laporan yang dilansir awal pekan ini.
Dia mengelaborasi kenaikan konsumsi terbesar terjadi pada biodiesel yang sebanyak 1,16 juta ton pada Oktober dari 0,92 juta ton bulan sebelumnya. Sebaliknya, permintaan untuk pangan justru anjlok 3,5% dari 0,86 juta ton menjadi 0,83 juta ton.
Adapun, permintaan CPO untuk oleokimia juga turun 2,1% dari 0,19 juta ton menjadi 0,18 juta ton pada periode yang sama.
“Dengan stok awal Oktober sebanyak 3,10 juta ton, produksi 4,95 juta ton, konsumsi 2,18 juta ton, dan ekspor 3 juta ton, maka stok akhir Oktober adalah 2,87 juta ton yang lebih rendah dari stok akhir September sejumlah 3,10 juta ton,” papar Mukti.
(wdh)
