"Kalau kami melihat kemungkinan ada ruang terbuka (untuk menurunkan bunga acuan) di semester II, bukan kami ngikutin Fed Funds Rate, enggak, memang perhitungan-perhitungan seperti itu. Kami tidak akan terburu-buru, utamanya kami ingin memastikan inflasi 2,5 plus minus 1% itu tercapai, titik.
"Dari situ akan menentukan timing of BI Rate. Sementara timing kami di semester II, perhitungannya seperti itu," ungkap Perry.
Saat ini, demikian Perry, sentimen negatif dari perekonomian sudah tidak lagi meningkat. Ini membuka ruang bagi BI untuk menjaga nilai tukar rupiah dan inflasi.
"Dengan begitu kami bisa turut mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
(aji)
No more pages