Erica Yokoyama, Takashi Hirokawa, dan Emi Urabe

Bloomberg, Pemerintah Jepang akan mengajukan anggaran tahunan yang mempertahankan pengeluaran pada level tertinggi dalam sejarah setelah memperhitungkan dampak dari pengurangan pengeluaran terkait pandemi.

Menurut dokumen yang diperoleh Bloomberg pada Kamis, rancangan anggaran awal untuk tahun fiskal yang dimulai pada April akan menjadi ¥112 triliun (US$784 miliar) atau setara Rp12.167,98 triliun. Angka ini nyaris empat kali lebih besar dibandingkan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) Indonesia yang ditetapkan Rp3.325,1 triliun 

Rancangan anggaran Jepang tersebut lebih rendah dari tahun ini yang mencapai rekor ¥114,4 triliun. Kerangka kerja ini akan diserahkan kepada kabinet untuk disetujui pada Jumat.

Jumlah total tersebut menandai penurunan dari tahun sebelumnya, penurunan pertama dalam 12 tahun terakhir, tetapi hanya setelah memperhitungkan dana kontinjensi untuk stimulus era pandemi ke dalam anggaran tahun ini, yang menggelembungkan pengeluaran tahun berjalan sebesar ¥5 triliun. Ada ¥1 triliun yang dialokasikan untuk memacu kenaikan upah dan mengurangi dampak inflasi dalam rencana tahun depan.