“Kalau dibilang signifikan ya itu bukan giant discovery ya, dan sebenarnya memang cadangan tersebut sudah diperkirakan ada. Jadi bukan sesuatu yang benar-benar baru. mungkin Pertamina lebih mendalami lagi dan mengonfirmasi cadangan tersebut, itu bagus.”
Bagaimanapun, dia menyebut kalangan pengusaha migas pun mengapresiasi langkah pemerintah melalui Pertamina untuk meningkatkan cadangan minyak pada masa mendatang melalui intensifikasi temuan-temuan sumber baru.
“Namun, memang prosesnya masih lama. Ini baru penemuan cadangan. Belum lagi selesai di situ ada PoD [plan of development/rencana pengembangan] dan sebagainya. Ini memang bagus, jangka panjangnya untuk meningkatkan produksi nasional. Memang harus di-support oleh eksplorasi. Jadi penemuan-penemuan seperti ini memang diharapkan,” ujarnya.
Untuk diketahui, belum lama ini, Pertamina EP berhasil menemukan dua sumur eksplorasi migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Kedua sumur itu berada di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu East Akasia Cinta (EAC)-001 dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan uji alir awal, kedua sumur itu berpotensi memiliki hasil laju alir minyak sebesar 30 barel minyak per hari atau barrel of oil per day (BOPD), gas mencapai 2,08 juta standar kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (MMSCFD), serta kondensat setara 15,05 barel kondensat per hari atau barrels of condensate per day (BCPD).
“Pengeboran ini menjadi salah satu pionir dalam pembuktian konsep eksplorasi yang berbeda untuk menemukan serta membuka potensi akumulasi migas yang baru di area onshore Jawa Barat utara,” ujar VP Explorations Pertamina EP, Indra Yuliandri.
Direktur Utama Pertamina EP Wisnu Hindadari menambahkan ditemukannya dua sumur baru itu membuktikan konsistensi pengeboran eksplorasi di wilayah kerja PEP untuk memastikan rasio cadangan terhadap produksi atau reserve to production ratio (RPR) di Regional Jawa tetap terjaga dengan baik pada tahun-tahun mendatang.
"Kedua sumur tersebut merupakan sumur eksplorasi yang bisa menguatkan optimisme pencarian sumber daya baru di area yang tergolong mature untuk dapat segera berkontribusi dalam menjaga daya dukung produksi minyak dan gas dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Wisnu.
Temuan itu, sambungnya, sekaligus sebagai bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional untuk mencapai target produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) dan minyak 1 juta barel per hari pada 2030.
Selama periode Januari hingga akhir November 2023, Pertamina EP menyumbang produksi minyak bumi nasional sebesar 69.624 BOPD, dan gas bumi 838,6 MMSCFD.
(wdh)