Logo Bloomberg Technoz

Pada Selasa (19/12/2023) Indonet melaporkan bahwa Han Arming Hanafia dan Bing Moniaga melepas seluruh saham. Keduanya bukan berstatus sebagai pengendali atas perusahaan. Tidak disebutkan alasan penjualan seluruh saham milik keduanya.

Yang pasti Han Arming Hanafia telah mengantongi Rp526 miliar hasil menjual 150.470.000 saham di harga Rp3.496/saham pada 15 Desember 2023. Sedangkan Bing Moniaga Rp455,18 miliar, hasil melepas seluruh kepemilikan di EDGE pada periode dan harga yang sama sebanyak 130.203.000 saham.

Otto Toto Sugiri yang menjabat dewan komisaris Indonet, sekaligus pendiri perusahaan sebelumnya juga melepas 334.490.500 saham EDGE di harga Rp3.496, dengan uang yang ia dapat mencapai sekitar Rp1,16 triliun.

Menariknya pada hari yang sama terdapat nama baru yang membeli total saham 666.682.500. Adalah Digital Edge (HK) SPVI Limited dengan harga yang sama dengan harga pelepasan Toto, Han Arming dan Bing Moniaga, Rp3.496.

Dalam keterangannya kepada BEI, Digital Edge (HK) SPVI Limited merupakan pihak yang terafiliasi dengan Digital EDGE (Hong Kong) Limited.

“Tujuan transaksi [pembelian] menambah kepemilikan saham tidak langsung Digital Edge (Hong Kong) Ltd atau perusahaan induk,” seperti disampaikan Direktur Corporate Affair Indonet Karla Winata.

Dengan masuknya Digital Edge (HK) SPVI Limited, artinya secara tidak langsung Digital EDGE (Hong Kong) Limited kini menguasai 89,4% persentase kepemilikan. Sisanya hanya pemegang saham publik di bawah 5%.

Perwakilan Indonet belum memberi keterangan terbaru atas skema ini.

Dalam dokumen tertulis, Indonet bergerak pada bidang usaha jasa penyediaan internet (Internet Service Provider) atau  aktivitas telekomunikasi dengan kabel, aktivitas
hosting dan kegiatan terkait. Usahanya melebar kepada aktivitas konsultasi komputer dan manajemen fasilitas komputer lainnya.

Hingga kuartal ketiga tahun ini EDGE meraih laba bersih Rp178 miliar, naik 59% dari periode sebelumnya. Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai Rp698,47 miliar. Periode yang sama tahun lalu Indonet hanya mampu menghasilkan pendapatan Rp609 miliar.

Bisnis Indonet dalam beberapa waktu terakhir ditopang oleh lini pihak ketiga sekitar Rp638,89 miliar berupa jasa layanan cloud, pusat data dan konektivitas yang masing-masing mengakulumasi Rp269,68 miliar, Rp254,12 miliar, dan Rp155,1 miliar.

(wep/roy)

No more pages