Logo Bloomberg Technoz

Bulan lalu, Marcos dan Presiden China Xi Jinping bertemu di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di San Francisco untuk membahas cara-cara meredakan ketegangan. Namun, keteganga kembali meningkat bulan ini setelah Filipina melayangkan protes terhadap kapal-kapal China yang menabrak dan menembakkan meriam air ke kapal-kapal Filipina.

"Ketegangan malah justru meningkat, bukannya berkurang," kata Marcos akhir pekan lalu.

Marcos juga mengatakan bahwa Filipina akan mengupayakan lebih banyak perjanjian militer dengan negara-negara lain yang memungkinkan pelatihan bersama, seiring dengan upaya negara tersebut membangun hubungan pertahanan yang semakin kuat dengan AS dan Jepang. Manila baru-baru ini sepakat untuk memulai pembicaraan dengan Prancis terkait perjanjian pertahanan yang memungkinkan kunjungan militer.

China "pasti akan mempertahankan hak-haknya" dan "merespons dengan tegas" jika Filipina "salah perhitungan" atau "berkolusi dengan kekuatan eksternal yang jahat untuk terus menimbulkan masalah dan kekacauan," kata Wang dalam panggilan telepon dengan Manalo pada Rabu.

Pada Rabu, Menteri Pertahanan Manila Gilberto Teodoro mengkritik posisi China di Laut China Selatan.

"Sebenarnya tidak ada negara di dunia, tidak ada satupun, yang secara tegas mendukung klaim mereka atas Laut China Selatan," kata Teodoro kepada wartawan.

(bbn)

No more pages