Mencuplik catatan SKK Migas, realisasi lifting minyak masih berada pada level 604,3 barel BOPD atau 91,6% dari target 2023 sebesar 660.000 BOPD. Lalu, realisasi penyaluran gas juga baru mencapai 5.344 MMscf atau baru 86,9% dari target APBN 2023 yang mencapai 6.160 MMscf.
Berikut sejumlah rangkuman temuan hulu migas sepanjang 2023:
Temuan Cadangan Migas:
1. Temuan Gas di Kalimantan Timur
Pada Oktober, perusahaan migas asal Italia, Eni SpA mengumumkan berhasil menemukan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal tepatnya di sumur Geng North-1, Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan oleh Head of Regional and Far East Eni kepada Kepala Satuan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dalam perhelatan ADIPEC di Abu Dhabi, Minggu (1/10/2023).
Descalzi mengatakan, perkiraan awal cadangan gas di Geng North-1 tersebut bahkan mencapai 5 triliun kaki kubik (TCF), dengan perkiraan awal 'discovered resources' sebesar kurang lebih 609 juta barel setara minyak (MMBOE). Penemuan ini juga diklaim sebagai satu dari tiga temuan besar eksplorasi dunia di 2023.
2. Temuan Gas Andaman
Baru-baru ini, SKK Migas bersama Mubadala Energy, mengumumkan penemuan gas dari sumur Eksplorasi Layaran-1, Lapangan Blok South Andaman, atau sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatra Utara.
Perusahaan energi asal Uni Emirat Arab tersebut mengklaim telah menemukan kolom gas atau gas column dengan ketebalan lebih dari 230 meter pada Oligocene sandstone reservoir.
Berdasarkan laporan Mubadala Energy (South Andaman) RSC Ltd, Sumur Layaran-1 memiliki potensi gas mencapai 6 triliun kaki kubik (TCF) gas in-place, yang juga masuk dalam temuan gas besar dunia pada 2023.
"Penemuan-penemuan ini menambah volume kontingen material dan memberikan landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan Mubadala Energy di wilayah tersebut," ujar CEO Mubadala Energy Mansoor Mohammed Al Hamed.
3. BLN-01 Riau
Pada Juli, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT EMP Tunas Energi juga mulai melakkan pengeboran sumur BLN-01 di wilayak kerja (WK) South CPP, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Sumur BLN-01 akan dibor sedalam 1.950 feet atau sekitar 700. Merujuk catatan kementerian ESDM, WK South CPP terletak di Riau itu diestimasikan memiliki potensi sumber daya minyak 49,10 juta barel setara minyak (MBOE) dan gas 87,09 miliar kaki kubik (BCF).
4. Arun
Pada Februari, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan PT Pema Global Energi (PGE) mengumumkan temuan gas dari kegiatan usaha hulu migas di wilayah kerja Aceh, tepatnya di kawasan Arun Blok B Aceh Utara, khususnya sumur Arun A-55A.
Belum diketahui secara pasti cadangan total migas yang berada di sumur tersebut. Namun, PT PGE selakukan operator telah memulai pengeboran sejak Agustus.
5. Sidingin North-1
Sumur Eksplorasi Sidingin North-1 (SDN-1) yang terletak di Kabupaten Rokan Hilir, Riau ini diketahui telah melakukan tajak perdana pada Februari oleh operator yakni PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Tajak perdana itu dilakukaj guna mengkaji potensi cadangan migas yang berada di sumur tersebut, dengan menggunakan rig dengan kedalaman 8.000 kaki. Sayangnya, hingga kini belum diketahui secarfa pasti total potensi cadangan migas di sumur itu.
6. POLARIS D-1X
Sumur Eksplorasi Polaris D-1X ini dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Sumur yang terletak di wilayah kerja Sanga sanga, Kalimantan Timur ini telah dilakukan pengeboran sejak Maret.
Namun hingga kini, belum diketahui secara pasti total potensi cadangan migas di sumur tersebut.
7. Adiwarna-1X
Pada Maret, PT Pertamina Hulu Mahakam mendapatkan penemuan baru gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Wilayah Kerja (WK) Mahakam yang terletak di lepas pantai Kalimantan Timur.
Pengeboran sumur teRsebut juga telah dilakukan sejak 17 April lalu dengan menggunakan Rig Hakuryu-14 dan berhasil mencapai kedalaman akhir sumur 4290 meter (mMD).
Hingga kini, belum diketahui secara pasti total potensi cadangan migas di sumur tersebut. Namun, dari hasil pengboran itu, ditemukan lapisan hidrokarbon gas dan kondensat pada interval U14.
8. EWO-001
Sumur East Wolai (EWO)-001 terletak di lapangan Donggi, tepatnya di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Sumur yang di operasikan oleh PT Pertamina EP ini telah dilakukan pengeboran pada Agustus lalu, dengan menggunakan Rig PDSI #04.3/N-110M1 (1500 HP) dengan kedalaman akhir sumur di 2.290 meter true vertikal depth sub sea (mTVDss).
Pengeboran itu ditujukan guna memastikan potensi cadangan migas dengan jumlah sumber daya 19,32 MMBOE.
9. Rahmat-1
Sumur minyak yang terletak di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan ini ditemukan awal 2023. Pada September, sumur ini dilakukan pengeboran re-entry oleh operator KKKS PT Odira Energy Karang Agung.
Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti potensi cadangan gas yang berada di sumur tersebut.
10. PEP Tambun Bekasi
Baru-baru ini, PT Pertamina EP (PEP) berhasil menemukan sumur eksplorasi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Penemuan sumur itu terletak di Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Field.
Berdasarkan uji alir awal produksi awal atau DST, pengeboran sumur eksplorasi East Pondok Aren (EPN)-001 ditajak pada 18 Agustus 2023. Kemudian, pada DST kedua, sumur itu berhasil mengalirkan rate minyak sebesar 402 barel per hari (bpd) dan gas sebesar 1,09 MMscfd di kedalaman 2.590 meter (mMD).
11. PEP Jatibarang Indramayu
Selain di Bekasi, PT Pertamina EP (PEP) juga berhasil menemukan sumur eksplorasi di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu East Akasia Cinta (EAC)-001.
Pengeboran sumur tersebut telah ditajak pada Agustus lalu, dan berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua dengan rate minyak sebesar 402 BOPD dan rate gas mencapai 1,09 MMSCFD di kedalaman 2.590 mMD.
Cadangan Baru:
1. Persetujuan Revisi PoD Blok Masela
Pada akhir November, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya MIneral (ESDM) telah resmi menyetujui pengajuan revisi rencana pengembangan atau plan of development (PoD) di Lapangan Abadi Blok Masela.
Dengan disetujuinya revisi POD itu, proyek gas raksasa yang berlokasi di Kepulauan Tanimbar, Maluku tersebut resmi akan menambahkan fasilitas penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture storage (CCS).
Proyek ini memang sempat terkatung-katung lantaran sebelumnya KKKS lapangan itu yakni Shell Upstteam Ltd, belum menemui kejelasan sehingga menghambat keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) yang diajukan operator Blok Masesla, Inpex Corporation terkait revisi POD pada April.
Penyampaian revisi POD tersebut dilakukan seiring dengan rencana PT Pertamina (Persero) bersama dengan Petroliam Nasional Berhad atau Petronas Bhd melakukan penawaran mengikat atau binding offer atas 35% hak partisipasi yang ingin dilepas Shell Upstream Overseas Ltd di proyek LNG Abadi Blok Masela saat itu.
Akhirnya, pada 25 Juli 2023, Shell mengonfirmasi akuisisi 35% hak partisipasi mereka di Blok Masela oleh Pertamina dan Petronas dilepas dengan nilai US$650 juta atau setara Rp9,75 tirliun (dengan kurs Rp15.002/US$).
Sebanyak 35% hak partisipasi atau participating interest (PI) tersebut dibagi melalui anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebesar 20% dan Petronas Masela Sdn. Bhd. sebesar 15%.
2. Beroperasinya Tangguh Train 3
Pada November, Presiden Jokowi meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Tangguh Train 3, yang merupakan proyek pengembangan kilang gas alam cair (LNG) yang terletak di lapangan gas Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat.
Proyek tangguh train 3 ini dibangun dengan investasi US$4,83 miliar atau setara dengan Rp72,45 triliun rupiah.
Dengan diresmikannya train tersebut pun diharapkan dapat menambah total kapasitas produksi LNGa tahunan menjadi 11,4 juta ton per tahun (mtap), atau 35% dari total produksi LNG nasional.
3. Groundbreaking Lapangan AKM
Dalam waktu yang bersamaam dengan peresmian Tangguh Train 3, Jokowi juga meresmikan pengembangan Lapangan Gas Alam Asap Kido Merah (AKM) di wilayah kerja (WK) Blok Kasuri di Kabupaten Fakfak, Papua.
Lapangan tersebut ditujukan untuk memasok gas ke kawasan industri pupuk yang diklaim ditujukan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Proyek AKM sendiri dioperasikan oleh Genting Oil Kasuri Pte Ltd, salah satu perusahaan entitas Genting Group yang dikendalikan taipan dan pengusaha resor judi asal Malaysia, Lim Kok Thay.
Pengoperasian itu dilakukan setelah perseroan memperoleh persetujuan revisi rencana pengembangan atau PoD pada Februari 2023, untuk mengembangkan Lapangan AKM dengan cadangan gas sebanyak 2,6 triliun standar kaki kubik (TSCF).
Proyek ini nantinya bakal memproduksi cadangan gas (gross) sebesar 2.244,45 BSCF serta produksi kondensat sebesar 5,4 MMSTB. Total nilai investasi proyek ini sebesar US$3,37 miliar atau sekitar Rp52,5 triliun.
(ibn/wdh)