Terakhir kali Korut meluncurkan rudal ke Pasifik adalah Oktober 2022, ketika mereka menembakkan rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 di atas Jepang, dengan jarak terbang sejauh 4.600 kilometer, menandai jarak terjauh yang ditempuh oleh rudal Korut hingga saat ini.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, yang mulai menjabat pada bulan Mei, mengadakan kembali latihan militer bersama dengan sekutu AS negaranya. Latihan telah diperkecil atau dihentikan di bawah mantan Presiden AS Donald Trump, yang berharap langkah tersebut akan memfasilitasi negosiasi nuklirnya dengan Presiden Korut Kim Jong Un.
Namun, tiga pertemuan Trump dengan Kim dari 2018 tidak menghasilkan langkah konkret untuk menghentikan program nuklir Pyongyang, yang kekuatannya terus tumbuh karena diplomasi yang gagal.
Korut selama beberapa dekade menyebut latihan bersama itu sebagai awal dari invasi dan perang nuklir. Bulan lalu, Korut melakukan uji tembak rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk mengirimkan hulu ledak nuklir ke daratan AS sehari setelah Kementerian Luar Negerinya mengancam AS dengan "perlawanan kuat dan gigih yang belum pernah terjadi sebelumnya" karena mengadakan latihan militer bersama dengan Korsel.
Jepang pun telah bergabung dalam beberapa latihan dengan AS di Korsel dalam beberapa bulan terakhir, tetapi tidak ada indikasi apakah militernya akan ikut dalam latihan yang akan datang.
(bbn)