Sejak tahun lalu, industri energi Rusia mengalami guncangan setelah sejumlah perusahaan minyak internasional dan penyedia alat teknologi hengkang dari negara itu sebagai bentuk protes atas invasi ke Ukraina. Namun, kepergian itu belum berdampak pada proses pengeboran konvensional Rusia karena perusahaan domestik masih mampu mengisi kekosongan tersebut.
Kendati demikian, ketiadaan penyedia teknologi internasional dirasakan lebih tajam di sektor tertentu. Menurut Yakov and Partners, sejumlah perusahaan yang berasal dari negara-negara yang dianggap tidak bersahabat dengan Moskow itu menyumbang sekitar 52% dari rekahan hidraulis, sedangkan 90% rig pengeboran dan 80% peralatan yang digunakan untuk produksi lepas pantai diimpor.
Pangsa minyak yang sulit diperoleh kembali dalam total produksi Rusia akan meningkat karena cadangan minyak tradisional habis. Laporan juga memperkirakan bahwa pengeboran sumur perlu dilakukan lebih sering menggunakan metode pengeboran horizontal (Horizontal Directional Drilling/HDD). Untuk melakukannya, Rusia perlu meningkatkan armadanya sekitar 1.500 rig pengeboran, yang 40% di antaranya sudah sangat usang.
(bbn)