Logo Bloomberg Technoz

Bagian terbesar bisnis batu bara berasal dari China. Faktanya, 76% dari pembiayaan batu bara terukur—atau senilai US$93 miliar—dilakukan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia pada tahun lalu. Amerika Serikat (AS) berada di urutan kedua dengan jumlah US$10 miliar, diikuti oleh India dan Jerman sebesar US$3 miliar.

Sepuluh bank penjamin emisi batu  bara terbesar berbasis di China, dipimpin oleh Industrial & Commercial Bank of China Ltd. Rasio ICBC dalam membiayai proyek-proyek rendah karbon dibandingkan dengan bahan bakar fosil adalah 0,57 berbanding 1 pada 2022, tertinggal dari rata-rata 0,73 dari sekitar 1.000 bank. bank yang dilacak oleh BNEF.

Sumber energi pembangkit yang digunakan di China./dok. Bloomberg

Agar dunia dapat terhindar dari dampak terburuk akibat pemanasan global, rasio tersebut—yang oleh BNEF disebut sebagai rasio perbankan pasokan energi (atau ESBR, akan dijelaskan lebih lanjut di bawah)—harus mencapai angka 4 berbanding 1 pada 2030 di seluruh industri.

“Pembakaran batu bara di mana pun merupakan ancaman besar terhadap target iklim kita,” kata Trina White, analis keuangan berkelanjutan di BNEF. Bank perlu mengembangkan mekanisme dan kemudian memastikan mereka menindaklanjuti penghentian pembiayaan aset batu bara secara bertahap dalam jangka waktu yang dipercepat, katanya.

“Isu yang sama pentingnya adalah meningkatkan pasokan rendah karbon untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat,” kata White.

Di China, produksi batu bara meningkat hingga mencapai rekor 4,5 miliar ton pada tahun lalu. Negara ini juga terus menyetujui kapasitas baru dengan produksi domestik yang saat ini berjalan sekitar 3,5% lebih tinggi dari tingkat produksi pada 2022.

Sisi positifnya adalah China, yang menggunakan lebih banyak batu bara dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, telah berjanji untuk mengurangi konsumsi batu bara pada pertengahan dekade ini.

Dengan pasokan yang mencukupi, produksi dalam negeri diperkirakan akan mendatar pada 2024, sementara impor mungkin turun secara signifikan.

Australia, salah satu pemasok utama batu bara, memperkirakan pembelian batu bara termal yang digunakan oleh pembangkit listrik China di luar negeri akan turun menjadi 221 juta ton dari rekor 302 juta ton tahun ini, menurut laporan triwulanan terbaru pemerintah yang dirilis Senin.

Permintaan batu bara mencapai puncaknya pada 2023./dok. IEA


Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pekan lalu bahwa total konsumsi batu bara akan mencapai rekor tertinggi lebih dari 8,5 miliar metrik ton tahun ini, dan kemudian mulai mengalami penurunan yang berkepanjangan dan stabil.

Permintaan batu bara kemungkinan akan turun menjadi 8,3 miliar ton pada 2026, kata badan tersebut dalam laporan sektor batu bara 2023.

Meskipun batu bara masih menjadi sumber listrik terbesar di dunia, peningkatan instalasi energi terbarukan melebihi peningkatan permintaan akan listrik. Peralihan dari penggunaan batu bara akan menjadi bagian penting dalam perjuangan global untuk mengurangi emisi karbon.

Amerika Serikat dan Uni Eropalah yang mendorong upaya ini, dengan konsumsi batu bara di kedua wilayah tersebut akan menurun lebih dari 20% dari 2023 hingga 2026, menurut laporan IEA.

Namun, penurunan permintaan di Asia jauh lebih lambat dan China jelas-jelas menjadi sorotan. Negara ini masih menggunakan lebih dari separuh batu bara dunia dan tetap menjadi negara utama yang harus diperhatikan.

(bbn)

No more pages