Perdana Menteri India Narendra Modi juga khawatir dengan percepatan inflasi pangan menjelang pemilu tahun depan. Menurut Kementerian Pangan, harga beras meningkat meskipun ada pembatasan ekspor yang ketat, panen yang baik, dan persediaan negara yang melimpah.
Harga bahan pokok ini telah naik sekitar 12% setiap tahun dalam dua tahun terakhir. Para pejabat telah meminta pabrik penggilingan untuk menurunkan harga eceran.
Sebagai tanda lebih lanjut dari kuatnya permintaan beras Thailand, PM Frettha Thavisin mengatakan pekan ini bahwa Indonesia berencana membeli 2 juta ton beras dari negara tersebut hingga akhir tahun depan. Hal ini terjadi di saat yang sama dengan El Nino, yang menyebabkan kekeringan pada tanaman di seluruh Asia, diperkirakan akan mengurangi produksi padi Thailand menjadi sekitar 6% pada 2023 hingga 2024.
Kenaikan harga beras tahun ini sangat kontras dengan harga bahan pokok lainnya, yaitu gandum dan jagung. Harga beras putih Thailand naik 36% dalam setahun terakhir, sementara harga gandum berjangka di Chicago turun 20% dan menuju penurunan pertama dalam tujuh tahun. Harga jagung berjangka telah turun sekitar 30% tahun ini.
(bbn)