Logo Bloomberg Technoz

Berikut 11 Bandara Ramah Keluarga 2023 

  1. Bandara Internasional Juarez kota Meksiko : 9.87
  2. Bandara Internasional John F. Kennedy : 9,87
  3. Bandara Internasional O’Hare : 9,74
  4. Bandara Internasional Philadelphia : 9,61
  5. Bandara Internasional St Paul : 9,47
  6. Bandara Internasional Frankfurt am Main : 9,34
  7. Bandara Internasional Toronto Pearson : 9,21
  8. Bandara Internasional Soekarno-Hatta : 9,08
  9. Bandar Internasional El Dorado : 8,95
  10. Bandara Internasional Changi Singapura : 8,68
  11. Bandara Fukuoka : 8,68

Profil Bandara Soekarno Hatta

Bandara yang diberi nama sesuai dengan dwitunggal toko prokolamator kemerdekaan Indonesia yaitu Soekarno dan Mohamad Hatta itu awalnya bernama Bandara Udara kemayoran antara tahun 1928-1974.

Lalu pada tahun 1970-an dengan bantuan USAID bandara ini diperluas di kawasan Tangerang, Jawa Barat. Pada tahun 1984 secara fisik bandara ini selesai dibangun. Dari informasi dari beberapa sumber, pembangunannya dilakukan setelah pemerintah Indonesia menandatangani perjanjian senilai Rp384.8 miliar dengan pembangun. Biaya struktur tersebut mencapai Rp140 miliar dari APBN, 1.223.457 Franc disumbang oleh Prancis, dan US$15,8 juta dari pemerintah.

Bandara ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 5 Juli 1985. Dan pada 23 Desember 1986 Keppres nomor 64 Tahun 1986 mengenai kontrol udara dan daratan di sekitar Bandar Udara Soekarno-Hatta dikeluarkan.

Dalam perkembangannya bandara ini mengalami beberapa kali revitalisasi dan pembangunan terminal baru. Terakhir pada tahun 2013 pembangunan terminal 3, landas pacu 3 dan pembangunan gedung terintegrasi sepenuhnya selesai. Dan tahun 2014 pembangunan terminal 4 dilakukan untuk dapat menampung 87 juta penumoang per tahun, namun pembangunannya sedang ditunda.

Pesawat Perdana Menteri Kamboja Hun Manet tiba di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin (4/9/2023). (Media Center KTT ASEAN 2023/Raisan Al Farisi)

Pada 9 Agustus 2016, terminal penumpang baru bernama 'Terminal 3 Ultimate', resmi dibuka. Terminal 3 asli diubah dan diintegrasikan ke dalam Terminal 3 Ultimate yang baru. Ini memiliki luas lantai 422.804 m 2 (4.551.020 kaki persegi) dan dibangun untuk menangani 25 juta penumpang per tahun. Tidak seperti Terminal 1 dan 2, gaya arsitektur Terminal 3 Ultimate sangat berbeda, menggunakan desain modern kontemporer yang ramah lingkungan. Dilengkapi dengan 10 gerbang internasional, 18 gerbang domestik, 112 konter check-in, 59 garbarata dan 10 gerbang bus.

Pada tahun 2018, dermaga barat terminal (Pier 1) diperpanjang. 8 garbarata baru ditambahkan, dengan 7 melayani pesawat berbadan lebar dan 1 melayani pesawat berbadan sempit.

Terminal 3 dilengkapi dengan BHS level 5 untuk mendeteksi bom, Airport Security System (ASS) yang dapat mengontrol hingga 600 CCTV untuk mendeteksi wajah yang tersedia di security register, Intelligence Building Management System (IBMS) yang dapat mengontrol penggunaan air dan listrik (eco-green), sistem air hujan untuk menghasilkan air bersih dari hujan, sistem air daur ulang untuk menghasilkan air toilet dari air toilet bekas, dan kontrol teknologi iluminasi untuk menerangi terminal tergantung pada cuaca di sekitar terminal. Terminal 3 akan dapat melayani 60 pesawat dari 40 pesawat saat ini. 

(spt/roy)

No more pages