Logo Bloomberg Technoz

Tembaga Diuji pada 2024: Biaya Produksi Bengkak, Harga Tak Tentu

Sultan Ibnu Affan
21 December 2023 11:20

Lembaran tembaga produksi Mopani Copper Mines Plc di Zambia. (Dok. Bloomberg)
Lembaran tembaga produksi Mopani Copper Mines Plc di Zambia. (Dok. Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Pengusaha pertambangan tembaga diramal menghadapi isu kenaikan biaya produksi di hulu, yang berbanding lurus dengan ketidakpastian arah dan pergerakan harga komoditas mineral logam tersebut pada 2024.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Pengolahan dan Pemurnian Mineral Indonesia (AP3I) Haykal Hubais mengatakan para industriawan tambang saat ini terus memantau pergerakan harga minyak dan gas dunia yang menekan industri logam.

“Tantangan komoditas tembaga pada 2024 yang dikhawatirkan adalah fluktuasi harga energi dan biaya produksi yang jelas memberikan tekanan pada produsen, sementara fluktuasi ekonomi global dan ketidakpastian politik berperan dominan dalam tren demand dan harga tembaga. ,” ujarnya, Kamis (21/12/2023).

Tidak hanya itu, tantangan yang diantisipasi penambang tembaga pada 2024 adalah makin ketatnya persyaratan lingkungan yang berdampak pada akses pasar komoditas pertambangan, tidak terkecuali tembaga.

“Regulasi lingkungan yang makin ketat juga memengaruhi industri pertambangan dan produksi tembaga. Tantangan lainnya adalah terkait dengan kemajuan teknologi, terutama jika ada inovasi yang menggantikan penggunaan tembaga dalam aplikasi tertentu.”