oyota Motor Corp menyetop seluruh pengiriman mobil dari Daihatsu Motor Co. Daihatsu sendiri merupakan anak usaha Toyota.
Keputusan penghentian pengiriman itu dibuat usai terungkapnya skandal bahwa sebagian besar kendaraannya tidak diuji dengan benar untuk keselamatan dalam kecelakaan.
Toyota mengatakan pada Rabu, sekitar 174 ketidaksesuaian telah diidentifikasi sejak April ketiga dugaan pelanggaran ini pertama kali muncul. "Reformasi mendasar diperlukan untuk memulihkan Daihatsu," demikian pernyataannya.
Sebelumnya, enam model diperkirakan terdampak oleh hasil uji coba yang dimanipulasi. Akan tetapi, perusahaan kini mengatakan hampir setiap mobil di jajaran Daihatsu bisa terdampak. Kementerian Transportasi Jepang menyatakan akan melakukan pemeriksaan di lokasi pada Kamis waktu setempat.
Presiden Daihatsu, Soichiro Okudaira, dan Toyota akan mengadakan jumpa pers pada Rabu sore, menyusul penyampaian informasi oleh sebuah panel yang menyelidiki pelanggaran tersebut.
Daihatsu mengakui pada April bahwa mereka memalsukan hasil uji tabrak pada 88.000 mobil yang diproduksi di Thailand dan Malaysia, dan dijual dalam satu tahun terakhir.
Daihatsu memproduksi lebih dari 1,7 juta kendaraan di seluruh dunia pada tahun fiskal 2022. Sekitar setengahnya diproduksi di Jepang. Perusahaan ini menguasai sekitar 30% pangsa pasar mobil kei, atau kendaraan berukuran kecil yang populer selama bertahun-tahun di kalangan pelanggan domestik, menjadikannya pemimpin di industriini bersama dengan rivalnya, Suzuki Motor Corp.
(fad/dhf)