Bloomberg Technoz, Jakarta - Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kini menjadi salah satu proyek pembangunan paling ambisius yang tengah digarap oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2020. Perencanaan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur ini masih sering menjadi pertanyaan dan sorotan termasuk soal kepastian dan kecukupan investasi. 

IKN butuh anggaran hingga Rp466 triliun yang mana sebagian kecilnya berasal dari APBN. Sumber terbesar diharapkan berasal dari swasta nasional dan investor asing.

Meski kerap kali dikritik, Jokowi terus juga getol menyodorkan IKN kepada beberapa negara ditiap kesempatan baik itu pertemuan bilateral, maupun ketika dalam agenda forum pertemuan dengan negara mitra kerja sama. Sejumlah negara yang sudah ditawarkan yakni China, Jepang, Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab, Kanada dan Amerika Serikat.

Belum lama ini diketahui, Presiden Jokowi mengajak Jepang melalui perdana menterinya Fumio Kisihida disela-sela penyelenggaran KTT Asean dan Jepang, Sabtu (16/12/2023). Deputi Investasi dan Pendanaan Otorita IKN Agung Wicaksono sebelumnya mengungkapkan bahwa surat minat investasi atau letter of intent (LoI) di IKN telah mencapai 328 surat, 25 surat di antaranya berasal dari Jepang.

Jepang disebut berminat terhadap proyek food estate atau lumbung pangan. Tidak hanya itu, Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) tengah mengkaji proyek pembangunan lajur kereta rute Balikpapan-IKN, ataupun disekitar IKN sendiri. Meski demikian, belum ada kepastian jelas kapannya Jepang akan menggarap studi kelaikan proyek ini.