“Pasar sangat luas, kami melihatnya sangat overbought,” mengutip pernyataan Cameron Dawson, Chief Investment Officer Newedge Wealth kepada Bloomberg Television.
Cameron Dawson, juga meminta para pelaku pasar tetap waspada menghadapi skenario di balik kenaikan bursa Wall Street kemarin.
Di samping itu, perekonomian dunia berpotensi kembali terganggu, imbas ketegangan di Laut Merah. Lantaran masih memanasnya konflik Israel–Hamas.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, ketegangan di Laut Merah membuat kapal-kapal kargo perlu mencari jalur alternatif. Bukan hanya bahan bakar yang dibutuhkan menjadi lebih banyak, perubahan itu juga membuat pasokan kebutuhan pokok menjadi terganggu.
Dari regional, Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, data ekonomi China untuk November memperlihatkan pemulihan ekonomi negara tersebut masih berada di bawah tekanan dari lemahnya permintaan dan krisis berkepanjangan di sektor properti.
“Pelemahan data ini menambah desakan bagi Pemerintahan Presiden Xi Jinping untuk menawarkan dukungan yang lebih banyak lagi bagi pemulihan ekonomi pasca pandemik Covid-19,” tulis riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sejumlah analis mempunyai ekspektasi PBOC menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) di kuartal pertama tahun depan, 2024.
Sementara itu, perbankan China mempertahankan suku bunga pinjaman mereka, Loan Prime Rate (LPR) mengikuti langkah Bank Sentral China (PBOC) sehingga memperkuat ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut di awal 2024.
Suku bunga LPR bertenor satu tahun yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan suku bunga pinjaman konsumen dan korporasi dipertahankan di 3,45% sementara LPR beer tenor 5 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dipertahankan di 4,20%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,44% ke 7.220 dan masih didominasi dengan munculnya volume pembelian, penguatan IHSG pun telah mengenai target minimal yang diberikan, 7.237.
“Dengan tertembusnya 7.215 sebagai resistancenya, maka saat ini posisi IHSG sedang membentuk wave (v) dari wave [i], hal tersebut berarti IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji rentang area berikutnya di 7.262-7.291,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (21/12/2023).
Herditya juga memberikan catatan, cermati akan adanya gap yang berada pada rentang 7.187-7.196 sebagai area koreksi terdekat dari IHSG.
Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham BRIS, CTRA, DOID dan TOWR.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG rawan konsolidasi pada kisaran level 7.200.
“Rally indeks-indeks Wall Street berakhir di Rabu (20/12). Tiga indeks utama di Wall Street melemah lebih dari 1% di Rabu (20/12). Pelemahan ini relatif normal jika mempertimbangkan rally penguatan selama sembilan hari yang dicatatkan oleh DJIA dan Nasdaq,” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham-saham INDY, SMGR, JPFA, INTP, MTEL, UNTR, dan ITMG.
(fad/wep)