Bloomberg Technoz, Jakarta - Salah satu petinggi PT Indointernet Tbk (EDGE) atau Indonet, Otto Toto Sugiri mengundurkan diri. Pada saat yang bersamaan, ia membawa pulang triliunan rupiah hasil penjualan saham yang dilakukan sebelum pengunduran diri tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi Indonet (EDGE), Rabu (20/12/2023), Otto Toto Sugiri menjual 334,49 juta saham EDGE pada 15 Desember 2023. Rata-rata harga transaksi Rp3.496/saham, sehingga dirinya meraup dana Rp1,17 triliun dari penjualan itu.
Tiga hari berselang, Toto Sugiri mengirimkan surat pengunduran diri atau resign. Ia melepas jabatannya sebagai Wakil Komisaris Utama Indonet (EDGE).
Han Arming Hanafia mengambil langkah serupa. Ia menjual 150,47 juta saham EDGE di tanggal dan harga yang sama dengan Toto Sugiri. Ia meraup dana hingga sekitar Rp524,54 miliar.
Dengan porsi transaksi itu, maka Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia sudah tak lagi memiliki saham EDGE.
Baik Toto Sugiri maupun Han Arming Hanfia merupakan dua sosok sentral di balik berdirinya PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dan Indonet (EDGE).
Profil Toto Sugiri
Berdasarkan situs resmi Indonet (EDGE), Toto Sugiri adalah veteran IT. Ia memulai kariernya di sebuah perusahaan perangkat lunak.
Alih-alih mengembangkan kariernya di perusahaan itu, Toto Sugiri justru memilih untuk mengembangkan bisnisnya secara mandiri.
Toto Sugiri resmi mendirikan Sigma Cipta Caraka pada 1989. Dari pengalaman ini, Toto Sugiri kemudian mendirikan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) pada 2012.
Di bawah tangan dingin Toto Sugiri, DCI Indonesia (DCII) berkembang menjadi perusahaan pusat data atau data center Tier 4 terbesar di Indonesia.
Namun, sebelum DCI Indonesia (DCII), Toto Sugiri lebih dulu mendirikan Indonet (EDGE).
Barulah pada Januari 2021, DCI Indonesia melakukan initial public offering (IPO) dengan perolehan dana segar Rp150,18 miliar. Satu bulan kemudian, Indonet (EDGE) menyusul dan mendapat dana segar Rp595,97 miliar.
(mfd/dhf)