Bloomberg Technoz, Jakarta – Harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi berisiko sulit kembali turun pada Januari 2024, seiring dengan terus merangkak naiknya harga minyak dunia akibat konflik yang memanas di Laut Merah.

Ekonom/Industry Analyst PT Bank Mandiri Tbk Ahmad Zuhdi Dwi Kusuma mengatakan meningkatnya serangan terhadap kapal-kapal di jalur perdagangan utama Laut Merah membuat sejumlah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) menghindari areal itu.

“Tentunya ini bisa berpengaruh [terhadap fluktuasi harga BBM, mengingat posisi Indonesia selaku importir]. Opsinya sebenarnya bisa dengan mengalihkan rute, atau mengurangi pengapalan,” tuturnya saat dihubungi, Rabu (20/12/2023).

Namun, lanjutnya, kedua opsi tersebut tetap akan berdampak pada arus minyak global dari hulu ke hilir atau dari eksportir ke importir, yang menjadi lebih lama sehingga bisa mendorong kekuatan jual atau selling power dari eksportir.

“Kalau dampak ke harga BBM, saya rasa yang subsidi [Pertalite dan Solar] butuh [sentimen] lebih besar dari ini ya, tetapi yang nonsubsidi pasti akan ada penyesuaian [risiko kenaikan harga],” jelasnya.