Logo Bloomberg Technoz

"Meskipun kami tidak dapat menjelaskan secara rinci kesepakatan saat ini, mitra penerbitan buku kami masing-masing bernegosiasi terkait lisensi dengan Spotify dan memberi tahu kami bahwa model pembayaran kami secara konsisten bersaing dengan penawaran audiobook lainnya," kata juru bicara Spotify dalam sebuah pernyataan. "Penerbit telah menyatakan bahwa mereka senang dengan hasil yang mereka lihat sejak diperkenalkannya audiobook di Spotify, memberikan nilai tambah bagi penulis mereka."

Sebuah kelompok baru yang diorganisir oleh Tusk, Coalition of Concerned Creators, menuntut lebih banyak transparansi dari Spotify, terutama tentang bagaimana penulis akan dibayar. Untuk memulai kampanye ini, penulis Kim Scott mempublikasikan kolom opini di New York Times pada 13 Desember dengan judul 'Remember What Spotify Did to the Music Industry? Books Are Next'.

Dalam tulisannya, dia memperingatkan bahwa di Spotify, penulis umumnya hanya akan dibayar jika orang mendengarkan seluruh buku mereka, bukan menerima pembayaran royalti penuh untuk setiap bagian yang didengarkan, seperti yang biasanya mereka dapatkan di layanan audiobook lainnya.

Sebagian besar pelanggan Spotify berusia di bawah 35 tahun, tambahnya, merupakan kelompok demografis yang paling banyak mengonsumsi audiobook. Dengan memberi mereka 15 jam mendengarkan gratis setiap bulan, "beberapa orang di kelompok ini akan beralih dari membayar audiobook menjadi mendengarkan sebagian dari audiobook tersebut sebagai bagian dari langganan Spotify mereka yang sudah ada."

Hasil akhirnya, katanya, adalah berkurangnya pendapatan bagi penulis.

Hingga saat ini, para penerbit belum merespons kolom tersebut. Mereka juga belum mengungkap banyak detail tentang bagaimana kompensasi audiobook diatur. Hal ini membuat klaim lebih luas tentang dampak layanan streaming ini terhadap industri buku sulit untuk dinilai.

Bloomberg News telah memperoleh rincian dari satu perjanjian. Dalam sebuah catatan kepada penulis, Macmillan Publishers Inc menulis bahwa penulis akan menerima kredit royalti penuh untuk setiap unit yang didengarkan, asalkan secara keseluruhan, para pandengar mendengarkan karya mereka secara penuh.

Sebagai contoh, Macmillan menjelaskan, jika audiobook berdurasi 100 menit, pendengaran penuh dapat dicapai oleh satu pelanggan Spotify yang mendengarkan selama 100 menit, atau lima pelanggan yang mendengarkan masing-masing selama 20 menit.

Menurut ketentuan Macmillan, menit pendengar baru untuk setiap judul akan dihitung setiap bulan guna mendapatkan total unit yang dikonsumsi. Pembayaran yang dihasilkan akan dihitung dengan menggunakan diskon dari harga digital yang tercantum.

Mengenai kabari ini, Macmillan menolak berkomentar. Tidak semua penerbit buku di Spotify menggunakan model kompensasi yang sama, menurut sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut.

Penolakan Tusk terhadap Spotify mengikuti seruan serupa dari kelompok berbasis di Inggris, Society of Authors, yang mengeluarkan pernyataan pada Oktober. Mereka menuntut lebih banyak detail tentang perjanjian dengan penerbit.

"Pemutaran streaming audiobook bersaing langsung dengan penjualan dan lebih merusak daripada streaming musik karena buku umumnya hanya dibaca sekali, sementara musik sering kali diputar berulang kali," tulis mereka.

(bbn)

No more pages