Logo Bloomberg Technoz

Optimisme Pivot The Fed Bangkit Lagi, Rupiah Berpeluang Menguat

Tim Riset Bloomberg Technoz
20 December 2023 07:35

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini, Rabu (20/12/2023), berpeluang melanjutkan penguatan di kisaran yang sempit setelah kemarin 'lolos' dari tekanan sentimen global dengan menguat tipis 0,03%.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah semalam, disusul rekor indeks harga obligasi di pasar negara maju yang menyentuh level tertinggi setidaknya dalam setahun terakhir. Treasury, surat utang AS, menunjukkan tajinya lagi dengan yield di hampir semua tenor turun. Indeks harga saham obligasi di pasar emerging market juga ditutup hijau menggarisbawahi optimisme pasar yang kembali bangkit.

Optimisme bangkit lagi di pasar global setelah dua hari berturut-turut ditekan oleh pernyataan para pejabat Federal Reserve (The Fed) yang berupaya menangkis ekspektasi besar pasar terhadap penurunan bunga Fed fund rate (FFR). 

Kali ini, pernyataan dari Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin yang membuat kepercayaan diri pasar kembali bangkit. Barkin menyatakan, The Fed akan menurunkan bunga bila perkembangan disinflasi berlanjut, meski ia masih akan mencari lebih banyak bukti bahwa inflasi terarah ke 2%. Di pasar swap, para investor kembali menaikkan ekspektasi terhadap penurunan FFR pada FOMC bulan Maret nanti sebesar 25 basis poin ke 5,25%, probabilitasnya naik lagi mendekati 70%.

Rupiah bisa mengharap katalis dari kembalinya keyakinan pivot The Fed itu hari ini. Di pasar forward pagi ini, kontrak Nondeliverable forward (NDF), rupiah bergerak stabil di kisaran Rp15.482/US$. 

Artikel Terkait