Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham-saham sektor batu bara masuk dalam fase kenaikan signifikan. Analis pasar modal menyebutkan hasil kinerja keuangan yang meningkat hingga momentum pembagian dividen membuat investor melakukan akumulasi beli.

“Saham batu bara kompak menguat dengan investor yang berekspektasi akan pembagian dividen jumbo setelah mencatat kinerja yang sangat baik tahun 2022,” tulis Trimegah Sekuritas Indonesia dalam laporannya.

Dalam aktivitas perdagangan pasar saham, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indika Energy (INDY) terpantau mengalami penguatan.

Saham PTBA sepanjang perdagangan hari ini, Kamis (2/3/2023) mengalami kenaikan 120 poin atau 3,09% ke posisi Rp 4.000/lembar.  Saham BUMN pertambangan ini diperdagangkan pada level Rp 3.820 hingga Rp 4.000 dengan nilai total Rp 143,7 miliar. Harga saham PTBA kemarin tercatat Rp 3.880/lembar.

PT Bukit Asam mencatat kenaikan laba bersih 58,8% menjadi Rp 12,56 triliun sepanjang 2022 dibandingkan posisi sebelumnya. Total pendapatan PTBA juga melambung sekitar 45% menjadi Rp 42,64 triliun dibandingkan tahun lalu.

Saham ITMG melompat 1.025 poin atau 2,77% pada penutupan pasar saham tadi sore dan berada pada posisi akhir Rp 38.000/lembar. Perdagangan saham perseroan berada pada kisaran Rp 36.975 hingga Rp 38.000. Total transaksi pada dua sesi sebanyak Rp 109,7 miliar.

ITMG mencatatkan laba bersih US$ 1,2 miliar per akhir Desember 2022 atau sekitar Rp 18,26 triliun, meningkat pesat 152%. Total pendapatan dari penjualan batubara ITMG mencapai US$ 3,63 miliar atau tumbuh 75%  dibandingkan tahun lalu.

Saham INDY naik 50 poin (2,17%) ke level Rp 2.350/lembar. Saham ditransaksikan pada rentang Rp 2.280 hingga Rp 2.350 dengan total transaksi sebesar Rp 20,27 miliar.

Indika Energy hingga kini belum melaporkan hasil kinerja keuangan 2022 kepada otoritas bursa. Namun jika mengacu laporan kuartal III tahun lalu, raihan laba bersih mencapai US$ 338,4 juta. Terjadi kenaikan 5.785% dibandingkan tahun lalu yang mengalami rugi US$ 5,95 juta. Kenaikan harga batu bara membawa pendapatan INDY naik 57% dibandingkan periode sebelumnya menjadi US$ 3,13 miliar.

“Saham seperti PTBA, ITMG, dan INDY masih melanjutkan penguatannya dengan sentimen positif dari pembagian dividen setelah mencetak kinerja yang sangat baik,” ucap Trimegah.

(wep/roy)

No more pages