Rob Verdonck - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia bersiap melonjak setelah Wall Street melanjutkan reli pada Selasa. Para trader mengabaikan peringatan dari para pembuat kebijakan yang berupaya meredakan ekspektasi terkait penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Kontrak berjangka untuk indeks saham di Australia, Jepang, dan Hong Kong menunjukkan kenaikan setidaknya 0,5%. Indeks Nasdaq 100 dan Dow Jones Industrial Average mencetak rekor tertinggi. Sementara S&P 500 bertambah 0,6%, mendekati rekor tertinggi.

Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan tidak ada urgensi untuk menurunkan suku bunga. Menurut prediksinya, hanya akan ada dua kali pemotongan pada 2024, jauh di bawah ekspektasi para trader untuk setidaknya lima kali pemotongan, yang tidak banyak mengurangi optimisme pasar.

Obligasi tetap menguat pada hari Selasa, dengan imbal hasil obligasi AS 10 tahun berada di sekitar 3,93%. Dolar melemah terhadap semua mata uang negara-negara G-10 kecuali yen, yang merosot paling banyak sejak akhir Oktober setelah Bank Sentral Jepang mempertahankan suku bunga negatif terakhir di dunia. Harga minyak naik untuk hari kedua seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menghindari Laut Merah akibat serangan terhadap kapal oleh kelompok Houthi. Harga emas naik, dan Bitcoin turun.