“Komisi Perdagangan melakukan proses hukum secara menyeluruh dan penilaian para ahli dan dalam hal ini harus dihormati, melindungi hak kekayaan intelektual, dan menjaga kepercayaan publik terhadap sistem paten AS,” jelas Masimo dilaporkan Bloomberg News.
Menariknya jam seri jam Apple merupakan salah satu penopang penjualan, yang menurut analis mampu menghasilkan US$17 miliar (sekitar Rp263 triliun) untuk tahun fiskal 2023 yang berakhir September. Apple tidak mengungkap data penjualan lini produk jam pintar mereka secara resmi.
Penghentian penjualan akan berdampak pada beberapa model Apple Watch yang lebih tua, termasuk Seri 8, yang terus dijual Apple dalam kondisi yang diperbaharui di situs webnya. Fitur oksigen darah pertama kali ditambahkan di Apple Watch Series 6.
Apple mengatakan tidak akan ada dampak pada jam tangan yang sudah terjual kepada pelanggan. Model SE, yang tidak memiliki fitur oksigen darah, juga tetap dijual.
Apple dalam sebuah pernyataan awal minggu ini menyatakan dua seri Apple Watch dengan sensor oksigen darah ini akan stop penjualan secara online pada Kamis (21/12/2023) besok usai putusan sengketa paten. Penghentian penjualan juga dilakukan pada toko ritel mulai malam perayaan Natal, 25 Desember 2023.
Ini merupakan kelanjutan dari kesempatan peninjauan 60 hari setelah putusan Komisi Perdagangan yang dikeluarkan 26 Oktober. Artinya batas akhir Apple menjual produk jam pintar terkait adalah sampai dengan malam perayaan Natal.
10 tahun lalu kedua perusahaan telah bertemu guna membahas teknologi pengukuran oksigen dalam darah, dengan Joe Kiani, CEO Masimo pernah menyatakan bahwa pihaknya dan Apple berpeluang menghasilkan kesepakatan kemitraan atau bahkan akan diakuisisi, dilansir The Times, seperti dikabarkan Los Angeles Times.
Pada proses lanjutan Masimo kemudian menuduh perusahaan yang dipimpin Tim Cook telah membajak talenta terbaik mereka dan kemudian mematenkan teknologi yang serupa. Kiani telah menghabiskan US$60 juta dalam proses hukum melawan Apple.
(fik/wep)
