Logo Bloomberg Technoz

Alisa Odenheimer - Bloomberg News

Bloomberg, Israel dikelilingi oleh kekuatan-kekuatan ekstremis yang ingin menghancurkan negara tersebut. Sehingga, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan mereka harus meningkatkan anggaran di sektor pertahanan dalam jumlah yang signifikan.

"Kita harus memperkuat diri kita sendiri," ujar perdana menteri pada hari Senin dalam sebuah upacara untuk menandai masa jabatan kedua Gubernur Bank Sentral Israel, Amir Yaron. 

Negara ini membutuhkan "kemampuan untuk membuat aliansi baik di kawasan maupun di luar kawasan," katanya. "Hal ini membutuhkan peningkatan yang sangat signifikan dalam anggaran pertahanan."

Israel telah memerangi Hamas di Jalur Gaza selama lebih dari dua bulan, sebagai tanggapan atas invasi oleh kelompok militan itu pada 7 Oktober. Pada saat yang sama, militer juga melawan serangan rudal dari Hizbullah yang berbasis di Lebanon, sebuah organisasi Islamis lainnya. Kedua entitas ini didukung oleh Iran dan ditetapkan oleh AS sebagai organisasi teroris.

Netanyahu mengatakan, selama bertahun-tahun, Israel mampu meningkatkan anggaran pertahanan secara absolut, sementara menguranginya sebagai presentase dari PDB. Dia menambahkan, kebijakan ini tidak lagi memungkinkan.

Anggaran pertahanan harus tumbuh setidaknya 20 miliar shekel atau setara Rp84 triliun per tahun, kata PM, sementara kenaikannya bisa mencapai 1% dari PDB atau bahkan lebih.

"Ini adalah tantangan terbesar yang kita hadapi selain memenangkan perang," kata Netanyahu.

(bbn)

No more pages