Kabar mengenai serbuan impor sebelumnya dilaporkan oleh Bloomberg. Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin mengatakan, Indonesia berencana untuk membeli 2 juta ton beras dari Thailand pada tahun depan.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso mengatakan terdapat penugasan impor 2 juta ton beras pada 2024. Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan hal ini dilakukan untuk pemenuhan stabilisasi pangan, mulai dari bantuan pangan hingga SPHP.
Apalagi, pemerintah telah menetapkan adanya perpanjangan bantuan pangan hingga Juni 2024. Dengan demikian, pasokan yang cukup dibutuhkan untuk memastikan intervensi yang dilakukan pemerintah dapat berjalan dengan baik.
“Berarti kita ada kurang lebih tambahan dari stok kita yang sekarang, yang akhir tahun itu ada 400.000 ton untuk bantuan [pangan] Presiden Jokowi, Januari, Februari, Maret, itu kan sudah 640.000 ton sendiri. Belum tambah SPHP bisa hampir 250.000—260.000 ton. Artinya kan kita sudah 900.000 ton,” ujar Buwas saat ditemui di sela rapat kerja (raker) bersama Menteri Pertanian dengan Komisi IV.
“Jadi kalau kita punya stok 1,2 juta ton pada akhir tahun, ditambah 400.000 ton jadi 1,6 juta ton. Dikurangi 900.000 ton berarti cuma [sisa] 700.000 ton. Sedangkan ada bantuan pangan lagi sampai Juni. Artinya ada [kebutuhan] 640.000 ton lagi, plus operasi pasar 3 bulan bisa 300.000 ton. Nah tanpa suplai, kita minus,” lanjutnya.
(dov/ain)