Logo Bloomberg Technoz

“Saya ingin menjelaskan, harus ada hal yang membuat kami harus menaikkan (suku bunga acuan) lebih tinggi. Penciptaan lapangan kerja harus lebih kuat dari perkiraan, inflasi harus persisten bertahan di level tinggi, konsumsi masyarakat harus tetap kuat, dan pasar tenaga kerja harus ketat,” jelas Bostic.

The Fed telah menaikkan suku bunga acuan secara agresif sejak tahun lalu, dari mendekati 0% hingga 4,5-4,75%. Termasuk 4 kali kenaikan masing-masing 75 bps.

Pada Februari 2023, The Fed hanya menaikkan suku bunga acuan 25 bps setelah pada Desember 2022 menaikkan 50 bps.

Rapat The Fed berikutnya dihelat pada 21-22 Maret. Data terkini menunjukkan penciptaan lapangan kerja non-pertanian mencapai 517.000 pada Januari 2023. Inflasi juga masih jauh di atas target 2%.

Waller mengatakan data penciptaan lapangan kerja dan tingkat pengangguran yang 3,4% menunjukkan “alih-alih melonggar, pasar tenaga kerja semakin ketat.”.

Para pejabat The Fed akan mendiskusikan proyeksi terbaru, termasuk menahan suku bunga di level tinggi untuk waktu yang lebih lama. Pada proyeksi Desember 2022, suku bunga acuan bisa turun 100 bps pada akhir 2024. The Fed akan memperbarui proyeksi mereka bulan ini.

Ketua The Fed Jerome Powell akan bertandang ke Capitol Hill pekan untuk berpidato di hadapan Kongres. Powell akan berpidato di Komite Perbankan Senat pada Selasa, dan hari berikutnya di Komite Jasa Keuangan DPR.

No more pages