“Kalau AS punya keberanian lebih tegas pada Israel. Akan menjadi dipikirkan lagi oleh Israel. Selama Amerika mendukung, dia akan terus melakukan (agresi militer). Di Timur Tengah, Israel itu sekutu dekat Amerika,” ujarnya.

Ambisi Militer Israel

Saat ini hubungan AS dan Israel sendiri mulai renggang. Hal ini tampak dari adanya perbedaan pandangan. AS begitu memperhatikan jatuhnya korban sipil, sedangkan Israel tidak terlalu memikirkan itu, hanya memikirkan tujuan militer yang mau dicapai.

"Memang terasa ada perbedaan pandangan kan. Amerika sangat concern dengan jatuhnya korban sipil, sedangkan Israel tidak terlalu memikirkan itu, dia hanya memikirkan tujuan militer yang mau dicapai," ungkap Aleksius.

Ambisi Israel, menurut Aleksius, yaitu ingin mengalahkan Hamas untuk mengontrolnya. Mereka tidak ingin peristiwa pada 7 Oktober lalu kembali terjadi.

Selain itu, Israel juga ingin menentukan siapa yang harus mengontrol Gaza lantaran wilayah itu adalah tetangga dekatnya.

“Dia mau gunakan kemenangan militer ini untuk bisa menentukan siapa yang harus jadi tetangganya. Pemerintahnya seperti apa, siapa yang berkuasa. Israel ingin tentukan itu supaya tidak merasa diganggu lagi atau terulang lagi peristiwa 7 Oktober. Menduduki, mengontrol, sampai dia yakin benar tetangganya tidak mengancam,” pungkas Aleksius.

(ros)