Bloomberg Technoz, Jakarta - Minat pasar dalam gelar lelang sukuk negara (SBSN) yang digelar hari ini, Selasa (19/12/2023), anjlok cukup dalam dengan mencatat bidding amount hanya Rp11,93 triliun, turun 40% dibanding lelang sebelumnya.

Sentimen global yang bersumber dari pernyataan-pernyataan pejabat Federal Reserve (The Fed) yang menampik ekspektasi pasar terkait penurunan bunga acuan tahun depan, agaknya telah membuat minat pasar di pasar primer RI ikut surut.

Peserta lelang banyak menyerbu tenor pendek yakni seri SPN syariah dengan nilai bidding hingga lebih dari Rp5 triliun. Pasar meminta yield antara 6,45%-6,6%, sedikit lebih tinggi dibanding permintaan di lelang SBSN sebelumnya yang di kisaran 6,25%-6,35%. Namun, pemerintah tidak memenangkan seri ini meski minat semakin tinggi. 

Sementara itu seri PBS (Project Based Sukuk), peserta lelang banyak menyerbu PBS036 dan PBS003 dengan bidding amount mencapai Rp2,72 triliun dan Rp1,22 triliun. Permintaan itu jauh menurun dibandingkan lelang sukuk sebelumnya.

Secara umum, peserta lelang meminta imbal hasil lebih tinggi dibanding lelang pada 5 Desember meskipun bila melihat yield benchmark terjadi penurunan imbal hasil SBN.