Meski begitu, pejabat The Fed lainnya masih mempertahankan posisi hawkish. Chistopher Waller, Gubernur The Fed, mendukung kenaikan suku bunga acuan lebih tinggi jika data ketenagakerjaan dan inflasi tidak ‘mendingin’ secepat perkiraan.
Pasar swap memperkirakan puncak Federal Funds Rate akan berada di 5,5% pada September 2023. Bahkan beberapa trader memperkirakan bisa menyentuh 6%.
“Pasar sudah menghitung dampak inflasi dan tingginya suku bunga terhadap perekonomian. Apa yang kita lihat pada Januari 2023 mirip dengan kejadian Oktober 2022, di mana pasar tidak tepat memprediksi inflasi dan arah pembalikan suku bunga. Saat ini penghitungan pasar lebih tepat, yaitu The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuan,” jelas David Spika, Presiden dan Chief Investment Officer di GuideStone Capital Management.
Kabar dari emiten pun memberikan sentimen positif. Harga saham Hewlett Packard Enterprise Co naik setelah proyeksi pertumbuhan yang kuat pada kuartal ini. Broadcom Inc juga memprediksi pertumbuhan yang tinggi, sementara Nordstrom Inc menaikkan perkiraan laba tahun ini.
Namun, sepertinya investor harus bersiap dengan data yang masih variatif (mixed). “Kita dalam situasi yang bagus, ekonomi belum retak. Pada saatnya nanti kita akan menuju inflasi rendah, tetapi 2% saat ini hanya harapan,” kata Chris Harvey, Head of Equity Strategy di Wells Fargo kepada Bloomberg Television.
Sarah Hunt dari Alpine Woods Capital Investors berpendapat, dampak kenaikan suku bunga acuan belum terlihat sepenuhnya.
“Ada bagian di ekonomi yang perubahannya tidak cepat. Wall Street terbiasa dengan perubahan kuartalan, tetapi kita tidak melihat bahwa negosiasi upah tidak terjadi setiap kali The Fed mengubah suku bunga acuan. Itu terjadi setahun sekali atau 2 tahun sekali, tergantung industrinya,” terang Hunt kepada Bloomberg Television.
Sementara itu, data lain menunjukkan bahwa inflasi di Zona Euro melambat tetapi tidak seperti yang diharapkan. Ini membuat Bank Sentral Uni Eropa (ECB) mungkin masih akan menaikkan suku bunga acuan.
Pasar memperkirakan suku bunga acuan ECB bisa naik ke atas 4%. Sedangkan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Jerman bisa ke atas 2,7%.