Filipina juga telah melontarkan gagasan untuk mengajukan kasus lain terhadap Beijing, dan mengadakan pembicaraan terpisah dengan negara-negara tetangga untuk membuat kode laut. China bersikukuh bahwa tindakan maritimnya adalah sah.
Marcos, yang tidak mengambil pendekatan non-konfrontatif pendahulunya di Laut China Selatan setelah menjabat tahun lalu, menyarankan peningkatan keterlibatan di antara para pemangku kepentingan lainnya yang akan mendorong perdamaian dan juga menyelesaikan masalah ini lebih cepat daripada nanti.
Pemimpin Filipina ini mengatakan bahwa situasi di laut yang disengketakan tidak akan membaik jika negaranya terus berurusan dengan China dengan cara yang sama. Filipina juga harus bergerak cepat dalam menyelesaikan masalah ini karena hal ini telah memengaruhi mata pencaharian para nelayannya.
Marcos, pada akhir pekan lalu, juga mengatakan bahwa eksplorasi energi di Laut Filipina Barat--bagian dari Laut China Selatan yang diklaim oleh China--harus dimulai sebelum ladang gas Malampaya di negara itu habis secara komersial dalam beberapa tahun mendatang. Sementara itu, menurut laporan Reuters, China mengatakan akan melakukan uji coba laut untuk kapal pengeboran laut dalam.
"Sudah saatnya negara-negara yang merasa memiliki keterlibatan dalam situasi ini, kita harus melakukan perubahan paradigma," kata Marcos.
(bbn)