Hal ini disampaikan saat OJK meluncurkan Peta Jalan atau Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023-2027 dengan tema 'Perbankan Syariah yang Tangguh, untuk Masyarakat yang Sejahtera'.
"Peningkatan aspek ketahanan dan daya saing perbankan syariah dilakukan melalui konsolidasi perbankan syariah, penguatan resiliensi dan prudensial, dan berinovasi untuk menonjolkan diferensiasi produk dan layanan," ujar Dian, dikutip Selasa (28/11/2023).
Diberitakan sebelumnya bahwa PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN berencana mengakuisisi Bank Muamalat. Namun, sampai saat ini BTN belum mengajukan permohonan izin akuisisi kepada OJK.
Seperti diketahui, BTN merupakan salah satu bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS), dan berencana memisahkan UUS dari bank umumnya. Di sisi lain, Bank Muamalat memiliki strategi pengembangan bisnis anorganik, baik melalui kerja sama dengan Bank Umum Syariah maupun konvensional yang memiliki UUS.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu memastikan proses akuisisi satu bank syariah masih berlanjut. Bukan hanya satu, Bank BTN bahkan sudah mengirimkan pernyataan minat akuisisi ke dua entitas bank syariah.
"Kami sudah menyampaikan letter of interest ke dua bank syariah," ujar Nixon, Rabu (29/11/2023).
Nixon belum bisa menyampaikan identitas kedua bank tersebut. Yang terang, Bank BTN akan memilih satu di antaranya, sebagai kelanjutan pemisahan atau spin off unit usaha syarah (UUS), BTN Syariah.
"BTN Syariah harus spin off setelah memiliki aset Rp50 triliun, dan kami perkirakan akhir tahun ini bisa mencapai Rp50 triliun," jelas Nixon.
Kemudian, Bank BTN akan mengakuisisi satu dari dua opsi tadi, bisa bank syariah secara utuh atau perusahaan cangkang. Usai akuisisi, BTN Syariah akan digabungkan ke entitas hasil auisisi ini.
Proses penyelesaian transaksi atau financial closing akuisisi hingga penggabungan BTN syariah ke entitas hasil akuisisi diperkirakan rampung antara April-Juni 2024.
Perkiraan itu mempertimbangkan perkiraan proses due dilligence akuisisi yang bisa memakan waktu dua hingga tiga bulan. Proses ini sendiri diperkirakan dimulai segera setelah BTN Syariah spin off.
(lav)