Saat kebijakan ditetapkan, Kementerian Keuangan menyebutkan tarif CHT ditetapkan naik rata-rata 10% pada 2023 dan 2024. Kemudian, CHT untuk rokok elektrik rata-rata 15%, sedangkan hasil pengolahan tembakau lainnya dipatok naik 6%.
Dalam beleid disebutkan, batasan harga jual eceran dan tarif cukai hasil tembakau buatan dalam negeri mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2024. Begitu pula batasan harga jual eceran dan tarif cukai untuk setiap jenis hasil tembakau yang diimpor berlaku pada waktu yang sama.
Batasan Harga Jual Eceran dan Tarif Cukai Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri Tahun 2024:
Jenis Golongan Harga Jual per Batang Tarif Cukai per Batang
SKM Gol I Minimal Rp2.260 Rp1.231
SKM Gol II Minimal Rp1.380 Rp746
SPM Gol I Minimal Rp2.380 Rp1.336
SPM Gol II Minimal Rp1.465 Rp794
SKT/SPT Gol I Lebih dari Rp1.980 Rp483
Rp1.375-Rp1.980 Rp378
SKT/SPT Gol II Minimal Rp865 Rp223
SKT/SPT Gol III Minimal Rp725 Rp122
SKTF/SPTF Minimal Rp2.260 Rp1.231
KLM Gol I Minimal Rp950 Rp483
KLM Gol II Minimal Rp200 Rp25
TIS Lebih dari Rp275 Rp30
Rp180-Rp275 Rp25
Rp55-Rp180 Rp10
KLB Paling rendah Rp290 Rp30
CRT Lebih rendah Rp198.000 Rp110.000
Rp55.000-Rp198.000 Rp22.000
Rp22.000-Rp55.000 Rp11.000
Rp5.500-Rp22.000 Rp1.320
Rp495-Rp5.500 Rp275
Batasan Harga Jual Eceran dan Tarif Cukai untuk Setiap Jenis Hasil Tembakau yang Diimpor pada 2024.
Jenis Hasil Tembakau Harga Jual Tarif Cukai
SKM Rp2.260 Rp1.231
SPM Rp2.380 Rp1.336
SKT/SPT Rp1.981 Rp483
SKTF/SPTF Rp2.260 Rp1.231
TIS Rp276 Rp30
KLB Rp290 Rp30
KLM Rp950 Rp483
CRT Rp198.001 Rp110.000
Keterangan:
- SKM: Sigaret Kretek Mesin
- SPM: Sigaret Putih Mesin
- SKT/SPT: Sigaret Kretek Tangan/Sigaret Putih Tangan
- SKTF/SPTF: Sigaret Kretek Tangan Filter/Sigaret Putih Tangan Filter
- TIS: Tembakau Iris
- KLB: Klobot
- KLM: Sigaret Kelembak Kemenyan
- CRT: Cerutu
(lav)