Sekitar 100 orang tewas di Provinsi Gansu dan 11 orang lain di Provinsi Qinhai akibat gempa berkekuatan 6,2 skala richter pada Senin. Presiden Xi Jinping memerintahkan pihak-pihak terkait untuk terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Sementara itu, ketegangan antara China dan Taiwan sempat memanas beberapa waktu lalu setelah Taiwan mengatakan dua balon cuaca milik China melintasi garis perbatasan di selat yang dibuat oleh Amerika Serikat beberapa dekade lalu.
Menurut Kementerian Pertahanan di Taipei dalam sebuah pernyataan, satu balon terlihat pada pukul 9:03 pagi Minggu (17/12/2023) dan yang lainnya pada pukul 2:43 siang. Balon-balon itu terus bergerak ke arah Timur dan menghilang.
Sebelumnya, Taiwan juga mendakwa 10 orang, termasuk personel militer yang masih aktif dan pensiunan, atas kecurigaan menjadi mata-mata China. Kantor Jaksa Tinggi Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan tiga dari mereka yang didakwa dikatakan telah membentuk jaringan mata-mata untuk China, yang merekrut personel militer untuk mengumpulkan rahasia negara.
Dua tentara yang masih aktif dibayar untuk membuat video yang menyatakan bahwa mereka akan menyerah kepada Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army/PLA), untuk digunakan oleh China sebagai bagian dari perang psikologis mereka.
"Tentara yang masih aktif menyatakan kesetiaan mereka kepada Partai Komunis China, yang sangat kejam," demikian pernyataan tersebut, dengan menambahkan bahwa jaksa meminta pengadilan memberlakukan hukuman yang keras.
(del/hps)